Popular Post

Archive for Mei 2022

Nottaker

By : Story Liner

 



 

Nottaker, begitulah namaku disebut. Di masa hidupku aku memiliki hobi mencatat. Mencatat apa tanyamu? Mencatat setiap perbuatan buruk orang –orang. Ditambah dengan kemampuanku mengingat kejadian dengan sangat detail, aku didaulat menjadi pencatat nomor satu di dunia yang fana ini. Hingga akhirnya kematian menjemputku, dan ternyata aku diberi tugas menjadi pencatat perbuatan manusia hmm.

 

“Sudah selesai pengenalannya? Kau melebih – lebihkan pencapaianmu, menyebut dirimu pencatat nomor 1? Sombong kamu nak!” Kata – kata dari гласник mengusikku. Siapa гласник tanyamu? (atau sebut saja Nic, nama sebenarnya) dia adalah malaikat yang mengurusku ketika aku sampai disini, di dunia antara hidup dan mati.

“Seseorang harus percaya diri dengan dirinya sendiri, lagipula kemampuanku adalah fakta kenapa kau protes?” Ujarku membalas celetukkannya

“Kau boleh percaya diri, tapi kau sangat salah besar Not,SALAH BESAR. Pertama kau bukan pencatat nomor 1, kedua kau bilang kau sudah mati tapi sebenarnya kau hanya koma, kau masih memiliki kesempatan untuk kembali ke dunia fana” Ujar гласник

“Oh begitu, lalu tunggu apa lagi? Kembalikan aku ke dunia”

“Tidak semudah itu Not” Balas гласник “Ada ujian yang perlu kau lewati sebelum bisa kembali” гласник menimpali “Kau masih ingat di pengenalan tadi, aku sudah memberimu tugas mencatat perbuatan manusia, lebih tepatnya mencatat perbuatan satu orang saja bernama… Siapa Hayooo Hehehe”

“Ngasih tugas malah bercanda tak jitak juga dirimu Nic”

“Santai, santai Not, nama orangnya beneran Siapa Hayooo Hehehe”

“Mana ada nama orang seperti itu!””

“Jangan tanya saya, tanya sama orang tua atau si authornya” Protes гласник “Nama X Æ A-Xii aja ada apalagi nama Siapa Hayooo Hehehe” Ucap гласник yang menujukan kekesalannya ke Nottaker dan Author (iye maaf).

“Ok jadi tugasku adalah mencatat orang ini kemudian aku bisa kembali begitu kan?” Tanyaku kepada гласник

“Benar sekali” Jawab гласник “Tapi kau akan terus mencatat hingga kau belajar apa yang Sang Pencipta ingin kau pelajari” lanjut гласник dengan raut wajah misterius “Sekarang pergilah, kau harus mempelajari ini sendiri”

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekarang tugasku adalah mengikuti Siapa Hayooo Hehehe, atau kita sebut Hayo saja. Hayo adalah remaja, masih anak sekolah, 1 SMA. Melalui pengamatanku sejauh ini, Hayo adalah pembohong besar. Ketika guru meminta tanda tangan orang tuanya di lembar ujian Hayo yang nilainya Kecil, Hayo memalsukan tanda tangan orang tuanya. Ketika Hayo diberi surat oleh BK untuk memanggil orang tuanya, yang datang malah sopirnya yang menyamar jadi orang tuanya (dan nggak ketahuan!). Hayo juga tidak setia ke pacarnya, bilangnya cuma sayang pacarnya seorang, eh ternyata punya selingkuhan di sekolah lain. Kalau yang aku catat dari ucapan Hayo sendiri, dia ingin punya pacar dari 10 sekolah berbeda dalam waktu bersamaan. Benar – benar keterlaluan. Jika aku harus menulis semua yang aku catat maka akan terlalu panjang cerita ini (mungkin perlu kuceritakan dia pernah menipu guru kimianya hingga nilai ulangannya dari 20 menjadi 75 sehingga nggak jadi remedial).

 

Suatu hari Hayo mengikuti retret disekolahnya. Sepertinya kebaktian di retret sekolahnya sangat menyentuh hatinya sehingga Hayo bertobat. Hayo mulai mengakui kesalahannya ke orang tuanya, tentu dia dimarahin habis-habisan dan aku bahkan salut dengan keberaniannya untuk mengaku. Hayo juga menceritakan penipuannya ke Guru BK. Untungnya Guru BK tidak memarahinya dan malah mengapresiasi kejujurannya (tapi aku masih bingung kok bisa ketipu sama supir). Pengakuan ke pacar dan selingkuhan – selingkuhannya cukup berakhir tragis. Tak hanya diputusi, Hayo juga menerima 10 tamparan di pipi kanan dan 10 tamparan di pipi kiri. Aku rasa hukumannya masih kurang tapi ya sudahlah. Sepertinya aku sudah mempelajari sesuatu, saatnya memanggil гласник!

 

“Hei Not, apakah kau sudah mempelajari sesuatu setelah mengikuti Siapa Hayooo Hehehe?” Tanya гласник

“Ya aku sudah mempelajari sesuatu yang sudah aku tahu sebenarnya” Balasku dengan bangga

“Hooo sombong ya, katakan apa yang sudah kau pelajari Not?” Tanya гласник menantangku

“Mudah sekali, bahwa setiap orang ada kesempatan untuk bertobat, ya walaupun menurutku dia belum mendapat hukuman yang setimpal”

“Hahaha sudah sombong salah lagi, ya jawabanmu memang hamper benar tapi bukan itu”

Aku mulai berpikir keras, apa jawabannya? Bukankah jawabanku itu adalah jawaban sebenarnya? Aku mencoba mencari jawaban yang lain.

“Umm… tidak boleh selingkuh?” Tanyaku ragu – ragu

“Ya memang tidak boleh selingkuh, tapi jawabanmu sudah melenceng jauh dari jawaban yang diinginkan” Jawab гласник

“Errr… tidak boleh memalsukan tanda tangan?” Tanyaku masih ragu – ragu

“Kurang tepat, masih melenceng jauh, sepertinya kau masih perlu mencatat lagi”

Aku mulai frustrasi. Apa jawabannya??! Dalam rasa frustrasiku kukoyakkan catatanku tentang Hayo. Namun aku melihat гласник tersenyum. Apa dia tersenyum karena aku gagal, atau jangan – jangan?!

 

“Yang Sang Pencipta inginkan aku pelajari adalah untuk… membuang catatan ini? Untuk tidak mencatat perbuatan Hayo?” Tanyaku ragu – ragu, ini adalah kesempatan terakhirku

“Ya kau benar, selamat Nottaker kau berhasil”

Aku tak percaya ternyata jawabanku benar, namun aku masih penasaran akan penjelasannya.

“Nic bisakah kau jelaskan padaku?”

“Aku suka gaya bicaramu sekarang, tidak sombong lagi” jawab гласник “Terkadang kita berpikir kita sudah mengampuni, namun di lubuk hati terdalam kau masih mengingat – ingat kesalahan mereka dan tidak mau berdamai dengannya.” Lanjut гласник “Aku tahu kau memiliki ingatan yang bagus Not, yang membuatmu masih mengingat kesalahan – kesalahan orang di masa lampau, jangan ungkit – ungkit lagi Not, sama seperti Sang Pencipta yang tidak mengingat ingat kesalahan manusia yang bertobat sepenuh hati, perbuatlah demikian Not”

“Itu adalah hal yang sulit Nic” Balasku

“Ya itu adalah hal yang sulit, tapi tidak mustahil karena Sang Pencipta akan menyertai. Saatnya kembali ke awal Not, menghapus semua catatan dan membuka lembaran yang baru” Ucap гласник

Hari ini aku mempelajari sesuatu, untuk mengampuni dengan tidak mengingat – ingat lagi pelanggaran orang kepadaku. Berat rasanya tapi tidak mustahil. Beginilah kisahku, jika ingin kurangkum maka ada beberapa hal yang bisa diambil:

 

1. Mengampuni kesalahan dengan menghapus catatan –catatan keburukan, memulai dari awal membuka lembaran baru

2.    Jangan memalsukan tanda-tangan

3.    Jangan selingkuh, setia sama 1 pasangan aja.

4.    Tolong ya kalau kasih nama jangan aneh – aneh! (iye maaf)

 

 

FIN

- Copyright © Storyline - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Edited by StoryLiner -